Kondisi Politik Luar Negeri era Demokrasi Terpimpin
Selain kehidupan politik dalam negeri Kehidupan Politik luar negeri Pada Masa Demokrasi Terpimpin juga akan di bahas dalam 2 poin berikut ini :
- Oldefo da Nefo
- Konfrontasi Dengan Malaysia
Munncul rencana pembentukan negara Federasi Malaysia pada tahun
1961 yg terdiri dari Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Serawak,
Brunei, dan Sabah. Rencana tersebut di tentang oleh Presiden Soekarno
karena diangga sebagai proyek neokolonialisme yg dapat membahayakan
revolusi Indonesia yg belum selesai. Keberatan atas pembentukan Federasi
Malaysia juga muncul di Filipina yg mengklaim daerah Sabah sebagai
wilayah negaranya. Pd tanggal 9 Juli 1963. Perdana Menteri Tengku Andul
Rahman menandatangani dokumen tentang pembentukan Federasi Malaysia.
Kemudian, tanggal 16 September 1963 pemerintah Malaysia memproklamasikan
berdirinya Federasi Malaysia. Menghadapi tindakan Malaysia tersebut,
Indonesia mengambil kebijakan konfrontasi. Pada tanggal 17 September
1963 hubungan diplomatik antara dua negara putus. Selanjutnya pada
tanggal 3 Mei 1964 Presiden Soekarno mengeluakan Dwi Komando Rakyat (
Dwikora), isinya :
- Perhebat ketahanan revolusi Indonesia, dan
- Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaysia, Singapura Serawak , Sabah, dan Brunei untuk memerdekakan diri dan menggagalkan negara boneka Malaysia.
Ditengah situasi konflik Indonesia – Malaysia, Malaysia di calonkan
sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Masalah ini mendapat
reaksi keras dari Presiden Soekarno. Namun akhirnya Malaysia tetap
terpilih sebagai anggota tida.k tetap Dewan Keamanan PBB. Terpilihnya
Malaysia tersebut mendorong Indonesia keluar dari PBB. Secara resmi
Indonesia keluar dari PBB pada tanggal 7 Januari 1965.
Itulah Gambaran Kehidupan Politik Pada Masa Demokrasi Terpimpin.
Secara garis besar dapat mengambarkan bagaimana jalannya pemerintahan
dan roda perpolitikan saat itu. Semoga akan semakin menambah pengetahuan
sejaran bagi anda . Semoga artikel ini dapat bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar